Chinese Ethnic Coffee Shop Adaptation in Riau through Inclusivity in Malay Society
Main Article Content
Abstract
This article focused on non-Muslim Chinese ethnic coffee shop entrepreneurs, aiming to discover and analyse forms of adaptation that have led to the survival of these coffee shops and their acceptance by the Malay-Muslim community. This qualitative research, utilising an ethnographic approach, is situated in Pekanbaru. Data was collected through observation and interviews with 11 predetermined informants, including entrepreneurs from second and third-generation Chinese families, Malay Riau cultural figures, historians, tourism advocates, coffee enthusiasts and customer informants. Documentary data in the form of autobiographies/biographies of the early founders of coffee shops. This study identified forms of adaptation, including the coffee shop managers’ identification with the community, continuity of family management adhering to halal and hygienic standards, prioritising honesty to gain community trust, forming partnerships and employing Muslim-background workers, and fostering communication, organisation, social engagement, and philanthropy. The adaptation of coffee shop entrepreneurs was expedited by the openness and acceptance of Muslim traders in Pekanbaru since the early 20th century. The presence of these coffee shops, deeply rooted in the social and cultural life of the Malay-Muslim community, manifests inclusivity. This encompasses accepting the halal aspect of the coffee shops’ offerings, managed by non-Muslim Chinese ethnic groups.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Achmad, A.N., Samsir, S. and Efni, Y. 2020. Pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan pembelian dan kepuasan pelanggan kedai kopi kimteng di Pekanbaru. Jurnal Bahtera Inovasi 4(1): 10–24. https://doi.org/10.31629/bi.v4i1.2755
Amrihani, H.A. and Rajab, R. 2021. Nikmat kopi dan budaya konsumerisme dalam status sosial masyarakat. Warta 4(2): 89–98. https://doi.org/10.25008/wartaiski.v4i2.133
Andaya, L.Y. 2019. Selat Malaka: Sejarah perdagangan dan etnisitas. Depok: Komunitas Bambu.
–––. 2008. Leaves of the same trees: Trade and ethnicity in the Straits of Melaka. Honolulu: University of Hawai’i Press. https://doi.org/10.21313/hawaii/9780824831899.001.0001
Ariani, N.K., Atmaja, S.N.C.W. and Winingrum, W.A.S.P. 2023. Stories of childhood and adolescence: An ethnographic study of Indonesian-Chinese people. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra 9(1): 238–247. https://doi.org/10.30605/onoma.v9i1.2231
Barth, F. 1998. Introduction. In Ethnic groups and boundaries: The social organization of culture difference, ed. F. Barth, 9–38. Prospect Heights, IL: Waveland Press.
Basri, H. 1985. Catatan seorang pejuang: Menegakkan merah putih di Riau. Riau: MSI Riau.
Bourdieu, P. 1977. Outline of a theory of practice. Cambridge, UK: Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO9780511812507
Bruinessen, M.V. 1990. Mencari ilmu dan pahala di Tanah Suci: Orang Nusantara naik haji. Ulumul Qur’an 2(5): 42–49.
Cheris, R. and Repi, R. 2017. Faktor-faktor memudarnya citra Kampung Bandar Senapelan (tinjauan terhadap nilai sejarah dan arsitektur tradisional sebagai indentitas Kota Pekanbaru). Jurnal Arsitektur Melayu dan Lingkungan 4(2): 1–11.
Davey, G. 2009. Using Bourdieu’s Concept of Habitus to explore narratives of transition. European Educational Research Journal 8(2): 276–284. https://doi.org/10.2304/eerj.2009.8.2.276
Dewi, R.S. 2018. Hidup di dunia multikultural: Potret sosial-budaya kerukunan etnis Minang dan Tionghoa di Padang. Jurnal Lugas 2(1): 27–32. https://doi.org/10.31334/jl.v2i1.120
Erman, E. 2014. Dinamika warung kopi dan politik resistensi di Pulau Belitung. Masyarakat Indonesia 40(1): 89–107. https://doi.org/10.14203/jmi.v40i1.108
Gottschalk, L. 1985. Mengerti sejarah. Jakarta: UI Press.
Gramberg, J.S.S. 1864. Reis naar Siak. Tijdschrip voor Taal-, Land- en Volkenkunde 13: 492–527.
Hakam, S. and Sinaga, L. 2021. Orang Tionghoa dalam budaya ngopi di Indonesia. In Tionghoa dan Budaya Nusantara, eds. S. al-Qurtuby and K. Tedi, 291–320. Semarang, Indonesia: elSA Press.
Joesyiana, K., Asepma, H.P. and Saipul, A.S. 2022. Analisis kreativitas dan inovasi pengusaha: Coffee shop subsektor penikmat kopi di Pekanbaru. Media Bina Ilmiah 14(12): 3671–3681. https://doi.org/10.33758/mbi.v14i12.681
Kushardiyanti, D., Khotimah, N.K. and Mutaqin, Z. 2022. Sentimen percakapan pengguna twitter pada hashtag #nonhalal dalam tipologi eksklusivisme, inklusivisme, pluralisme dan toleransi beragama. Harmoni 21(2): 236–249. https://doi.org/10.32488/harmoni.v21i2.630
Mahayana, M.S. 2017. Peranan budaya, bahasa dan sastra dalam menumbuhkan toleransi dan sikap saling menghormati. In Prosiding seminar nasional program pascasarjana, 9–17. Palembang, Indonesia: Universitas PGRI Palembang.
Makmur, R., Kuswarno, E., Novianti, E. and Syafirah, N.A. 2018. Bahasa Minang Pondok dalam komunikasi antarbudaya masyarakat Tionghoa Kota Padang. Jurnal Kajian Komunikasi 6(2): 133–146. https://doi.org/10.24198/jkk.v6i2.15302
Nisa, Z.A. 2021. Masih tetap eksis, ini 5 kedai kopi legendaris di Pekanbaru ini wajib coba. Tribuntravel.com, 12 March. Retrieved from https://travel.tribunnews.com/2021/03/12/masih-tetap-eksis-ini-5-kedai-kopi-legendaris-di-pekanbaru-ini-wajib-coba (accessed 12 March 2021).
Nurfalah, A., Surti, Z. and Tabrani, M.B. 2020. Pengaruh kualitas produk dan harga terhadap kepuasan konsumen. Jurnal Bina Bangsa Ekonomika 13(2): 313–318. https://doi.org/10.46306/jbbe.v13i2.59
Nyoto, K.T.T. 2016. Kim Teng: Dari pejuang hingga kedai kopi. 2nd Ed. Riau: Unri Press. Prayogi, A., Abidin, R. and Zulaikhah F.N.N. 2022. Masuk Melayu: Telaah konseptual- praktis di Malaysia. Jurnal Madaniya 12(2): 243–258. https://doi.org/10.58410/madaniyah.v12i2.394
Rasmikayati, E., Deaniera, A.N., Supyandi, D., Sukayat, Y. and Saefudin, B.R. 2020. Analisis prilaku konsumen: Pola pembelian kopi serta preferensi, kepuasan dan loyalitas konsumen kedai kopi. Mimbar Agribisnis 6(2): 969–984. http://doi.org/10.25157/ma.v6i2.3629
Race, A. 1983. Christians and religious pluralism: Patterns in the Christian theology of religions. London: SCM Press.
Raus, H. and Baihaki, R.H.S.B. 2011. Arahan pola penggunaan lahan kawasan kelurahan kampung bandar dan kampung dalam Kecamatan Senapelan Pekanbaru. Jurnal Planesa 2(2): 136–145.
Riana, T., Wahyuni, S. and Elsera, M. 2021. Ngopi sebagai culture Masyarakat Melayu di Kelurahan Daik Lingga. BA diss., Universitas Maritim Raja Ali Haji.
RiauMagz. 2021. 8 kedai kopi legendaris dan paling enak di Pekanbaru, ada menu sarapannya juga lho. 25 August. Retrieved from https://www.riaumagz.com/2020/12/9-kedai-kopi-legendaris-dan-paling-enak.html (accessed 26 January 2022).
Ritonga, A.S. and Bahri, S. 2017. Asimilasi budaya Melayu terhadap budaya pendatang di Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 4(2): 1–13.
Rivaldi, R. 2018. Kim Teng, kedai kopi legendaris langganan pejabat di Riau. travelingyuk. com, 31 March. Retrieved from https://travelingyuk.com/kedai-kopi-kim-teng-riau/89715/ (accessed 10 February 2019).
Saliro, S.S., Muchsin, T. and Baharuddin, B. 2021. Toleransi meja makan: Bisnis, budaya pedagang kuliner dan interaksi sosial pedagang di Kota Singkawang. Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam 5(1): 31–40. https://doi.org/10.23971/njppi.v5i1.2430
Santoso, L. 2017. Etnografi warung kopi: Politik identitas cangkrukan di Kota Surabaya dan Sidoarjo. Mozaik Humaniora 17(1): 113–125.
Sanusi, I. 2017. Globalisasi Melayu: Peluang dan tantangan membangun identitas Melayu dalam konteks modernitas. Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan 1(2): 34–49. https://doi.org/10.32332/tarbawiyah.v1i02.956
Soimah, N. and Aslan, A. 2021. Permintaan dan preferensi kedai kopi terhadap pelaku usaha kedai kopi. Jurnal Ilmiah Manajemen Ekonomi dan Akuntansi 5(1): 1632– 1642. https://doi.org/10.31955/mea.v5i1.1131
Sudarmin. 2014. Penataan koridor jalan Sulaiman-Pasar tengah kota Pekanbaru. Jurnal Arsitektur 1(1): 35–48.
Suryadin, A., Maulana, S.A. and Amalia, R.A. 2021. Peningkatan literasi masyarakat melalui pojok baca sekaput di warung kopi. Berdikari 9(2): 260–274. https://doi.org/10.18196/berdikari.v9i2.11232
Suwardi, M.S. 2006. Dari Kebatinan Senapelan ke Bandaraya Pekanbaru. Riau: MSI Riau.
Sya, M., Marta, R.F. and Sadono, T.P. 2019. Tinjauan historis simbol harmonisasi antara etnis Tionghoa dan Melayu di Bangka Belitung. Jurnal Sejarah Citra Lekha 4(2): 153–168. https://doi.org/10.14710/jscl.v4i2.23517
Syahsudarmi, S. 2020. Pengaruh fasilitas dan kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan Kedai Kopi Bengkalis di Pekanbaru. Jurnal Development 4(1): 1–15.
Taufani, A.R. 2020. Budaya pecinta kopi dan gaya hidup urban kedai kopi di Surabaya: Analisis visual semiotika spasial. Medkom Jurnal Media dan Komunikasi 1(1): 23–39. https://doi.org/10.20473/medkom.v1i1.22926
Toffin Indonesia. 2020. Toffin Indonesia merilis riset “2020 Brewing in Indonesia”. Toffin Insight, 12 November. Retrieved from https://insight.toffin.id/toffin-stories/toffin-indonesia-merilis-riset-2020-brewing-in-indonesia (accessed 20 December 2022).
Utomo, B.B. 2017. Kebudayaan dari Swarnadwipa hingga Sumatera. In Sumatera silang budaya: Kontestasi nilai-nilai historis, arkeologis dan antropologis serta upaya pelestarian cagar budaya, ed. S. Sugiharta, 48–69. West Sumatra: BPCB Sumatera Barat.
Van Alkemade, J.A.R. 1887. Reis van siak naar Poelaulawan. In Tijdschrift van het Nederlandsch aardrijkskundig genootschap, 100–165. Deel III, Tweede Serie. Amsterdam: C.L. Brinkman.
Van-Anrooij, H.A.H. 1885. Nota omtrent het rijk van Siak. Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde (TBG) 30: 259–390.
Wati, E., Elmustian, E. and Auzar, A. 2019. Karakteristik budaya Melayu dalam kumpulan cerita Yong Dolah versi Abdul Razak. Jurnal Tuah Pendidikan dan Pengajaran Bahasa 1(1): 51–59. http://doi.org/10.31258/jtuah.1.1.p.51-59
Wijaya, I.N. 2019. Biography as source and a methodology in humanities research. Humaniora 31(3): 238–252. https://doi.org/10.22146/jh.v31i3.47412
Wijayati, S.K., Fahleti, W.H. and Arianto, J. 2019. Pengaruh gaya hidup, konsep diri, kelas sosial dan harga terhadap keputusan konsumen berkunjung ke kedai kopi. Research Journal of Accounting and Business Management 3(2): 255–265. https://doi.org/10.31293/rjabm.v3i2.4427
Wilaela. 2023. Tionghoa di Riau. In Sejarah orang Tionghoa di Nusantara, ed. N. Herlina, 53–64. Bandung: Paguyuban Sosial Marga Tionghoa di Indonesia.
Wilaela, Widiarto, Ghafur, A. and Usman. 2022. Pekanbaru abad ke-20: Sejarah ala biografi. Yogyakarta: UAD Press.
Winarno, K. 2015. Memahami etnografi ala Spradley. Jurnal SMaRT 1(2): 257–265. Winata, B.A. 2022. Pakan Baroe 1800–1950: Nadi Sumatra yang terlupakan. East Java: Soega Publishing.
Windiani, W. and Rahmawati, F.N. 2016. Menggunakan metode etnografi dalam penelitian sosial. Dimensi 9(3): 87–92. https://doi.org/10.21107/djs.v9i2.3747
Yunariono, B. 2019. Identitas hibriditas masjid Tionghoa Muslim di Indonesia. BioKultur 8(2): 35–57.
Zamakhsari, A. 2020. Teologi agama-agama tipologi tripolar: Eksklusivisme, inklusivisme dan kajian pluralisme. Tsaqofah 18(1): 35–51. https://doi.org/10.32678/tsaqofah.v18i1.3180
Zamili, M. 2015. Menghindar dari bias: Praktik triangulasi dan kesahihan riset kualitatif. Lisan al-Hal: Jurnal Pengembangan Pemikiran dan Kebudayaan 9(2): 283–304. https://doi.org/10.35316/lisanalhal.v9i2.97
Zulkurniawan, R. 2021. Analisis penerapan akuntansi pada usaha café di Pekanbaru. Degree in Economy diss., Universitas Islam Riau.