These articles have been peer-reviewed and accepted for publication in MJHA, but are pending final changes, are not yet published and may not appear here in their final order of publication until they are assigned to issues. Additionally, titles, authors, abstracts and keywords may change before publication.

==================================================================================================

 

SEKILAS SEJARAH KAPAL KARAM DI PULAU LABUAN, 1895-1983

Baszley Bee Basrah Bee*, Ismail Ali & Zainuddin Baco

*Corresponding author: baszley@ums.edu.my

ABSTRAK

Kajian ini membincangkan sejarah kapal karam yang berlaku di perairan Pulau Labuan antara tahun 1895 hingga 1983. Pada tempoh lapan dekad ini hanya lapan insiden kapal karam yang berlaku yang melibatkan kapal dagang dan kapal perang. Metodologi kajian menggunakan pendekatan penelitian sumber arkib dan pengkalan data atas talian yang memberikan data primer berkaitan carta hidrografi, rekod nautikal, laporan admiralty dan berita berkaitan insiden kapal karam. Dapatan kajian mendapati Jumlah yang amat sedikit berkaitan dengan insiden kapal karam adalah disebabkan kerana perairan Labuan telah dicartakan seawal tahun 1779 dan selamat dilalui. Atas kelebihan inilah, British berkeyakinan pulau ini sesuai dibangunkan sebagai pelabuhan persinggahan untuk bekalan arang batu, pemantauan aktiviti maritim di Laut China Selatan dan pelabuhan perlindungan untuk kapal yang menghadapi masalah teknikal dan mangsa kapal karam rantau ini. Justeru perairan Labuan adalah laluan maritim yang selamat. Walau bagaimanapun kelalaian manusia, kehilangan-upaya kapal dan peperangan menjadi faktor kepada berlakunya lapan tragedi kapal karam.

Kata kunci: Kapal karam, sejarah maritim, Pulau Labuan, Laut China Selatan

 

_________________________________________________________________________________________________

 

UNVEILING THE PHILOSOPHICAL ESSENCE OF CHINA'S CENTURY-LONG LEGAL HISTORY THROUGH THE LENS OF TRADITIONAL HISTORICAL ALLUSIONS, 1931-2020

Zhang Zhiyu

*Corresponding Author: Zhangzhiyu78@outlook.com

ABSTRACT

The historical philosophy of the rule of law in China encapsulates the intellectual heritage and practical experience of a century of legal evolution, rooted in the broader context of Chinese governance and state-building. This framework preserves the innovative legal thought of the New Democratic Revolution while integrating the legacies of socialist revolution and national modernization. Over time, it has dynamically evolved to support the construction of a legal system adapted to the demands of socialism with Chinese characteristics. Grounded in this legal philosophy, China has systematically advanced its socialist legal system, contributing to the theoretical foundation that underpins national governance and the broader goal of the Chinese Dream of national rejuvenation. This study provides an in-depth examination of the integration and reinterpretation of legal allusions from 1931 to 2020, tracing their impact on the trajectory of China's legal development. By exploring these historical references, the research highlights the enduring spirit of legal innovation and the key achievements in China’s rule of law construction. It further assesses the significance of the Third Plenary Session of the 20th Central Committee of the Communist Party of China in deepening legal reform and strengthening national governance. This analysis offers a comprehensive evaluation of both theoretical advancements and practical milestones in China’s legal evolution, emphasizing their long-term importance for the country's governance and its future trajectory.

Keywords: Chinese Tradition; Historical Allusion; Historical Philosophy; History of the Rule of Law; Rule of Law

 

________________________________________________________________________________________________

 

KETEPATAN SEJARAH DALAM SASTERA: ANALISIS PENSEJARAHAN DALAM NOVEL SANDERA OLEH ARENAWATI

Azizi Yazit

*Corresponding author: aziziyazit@gmail.com

ABSTRAK

Kajian ini menganalisis novel Sandera, sebuah karya sastera berunsur sejarah, menggunakan metodologi Analisis Konteks Sejarah untuk memahami bagaimana latar belakang sejarah, sosial, politik, ekonomi, dan budaya mempengaruhi naratifnya. Analisis mendalam ini merangkumi pendekatan historis, ideologi, dan pascakolonial, yang memberikan perspektif kritikal terhadap peristiwa sejarah dan hubungannya dengan naratif fiksyen. Penulis novel ini berjaya menggabungkan unsur-unsur sejarah untuk bukan sahaja menceritakan peristiwa penting, tetapi juga untuk mencerminkan realiti sosial dan politik zaman tersebut. Dengan watak-watak berlapis dan penuh konflik, penulis mengangkat tema seperti perjuangan ideologi serta dinamika hubungan politik pasca-Perang Dunia Kedua. Novel ini juga menekankan dilema dan ketegangan politik antara nasionalisme kiri dan kanan, sambil mencabar naratif sejarah dominan yang sering kali berat sebelah dan meminggirkan golongan kiri dan agama. Melalui naratif yang kritis dan inklusif, Sandera mengungkapkan realiti sejarah secara mendalam, mengkritik manipulasi kebenaran oleh pihak tertentu, dan menyeru pembaca untuk mempertimbangkan semula pandangan mereka terhadap sejarah. Kajian ini mendapati bahawa karya ini bukan sahaja menghidupkan peristiwa sejarah tetapi juga memperkayakan pemahaman tentang bagaimana perjuangan kemerdekaan dan kebebasan harus dilihat dalam konteks yang lebih luas, termasuk pembebasan sosial dan pemikiran.

Kata kunci: Sastera-sejarah, kajian novel, Arenawati, Sandera

 

_______________________________________________________________________________________________

 

DECOLONISATION OF THE MALAY WORLD: A MUSEUM REVISIT

Hariz Ahmad Kamal

*Corresponding author: harizkamal@gmail.com

ABSTRACT

Most museums in Malaysia especially the Muzium Negara (National Museum) have been under the jurisdiction of different ministries, from the Ministry of Culture, Youth and Sports to the Ministry of Local Government and Environment, then later to the Ministry of Culture, Arts and Tourism with recent move to the Ministry of National Unity. However, the museums have never been under the Ministry of Education and not seen as academic institutions, but rather as tourist sites. Studies on Malaysian museums revolve around the management and promotional strategies under the tourism lens while the critical studies on the narrative of the Malay world history from the pre-colonial period to the colonial period and the fight for freedom have been minimal. The main objective of this exhibition text analysis and the critical curatorial observation is to explore the narrative in the Muzium Negara in terms of the fight against the colonisers to gain independence and the representation of the Islamic-Malay civilisation history throughout the museum. The analysis revealed that the narrative in Muzium Negara is a colonial narrative of a nation state and provide a very minimal narrative of the fight against colonialism. There is also a lack of representation of the Islamic-Malay civilisation despite having many Malay Muslim sultanates in the Federation of Malaysia to reflect aspects of the Islamic-Malay civilisation. The findings suggest that the national museums such as Muzium Negara should include a civilizational approach in the representation of Malaysia as a form of decolonisation.

Keywords: museum, decolonisation, Malay-Islamic civilisation, representation

 

_______________________________________________________________________________________________

 

PERANAN MMi CARE ASSOCIATION DALAM PEMBANGUNAN KEPERIBADIAN DAN KEPROFESIONALAN WANITA MUDA INDIA DI MALAYSIA, 2000-2010

Syamala Nair Gopal

*Corresponding author: syamalanair.gopal@ipgm.edu.my

ABSTRAK

Pertubuhan-pertubuhan bantu mandiri wanita muncul sebagai aktor sosial atau sebagai agen yang aktif dalam memperjuangkan isu-isu yang berkaitan dengan gender dan hak wanita. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji peranan pertubuhan MMi Care Association yang ditubuhkan pada tahun 2003, sebuah pertubuhan bantu mandiri yang ditubuhkan khas untuk membawa perubahan dalam diri serta perwatakan wanita India terutamanya gadis-gadis muda India dalam lingkungan umur 17 hingga 30 tahun. Terdapat beberapa isu yang telah dikenal pasti yang menjadi penghalang kepada wanita muda India mengorak langkah ke hadapan. Isu-isu seperti warna kulit, isu agama dan bahasa, masalah seksual, kehamilan zaman remaja, peningkatan kes perceraian dan ibu tunggal menjadi kekangan kejayaan wanita India di Malaysia. Objektif kajian ini adalah untuk mengkaji peranan yang telah dimainkan oleh MMi Care Association dalam pembangunan keperibadian dan keprofesionalan wanita muda India di Malaysia. Kajian ini juga akan menilai keberkesanan program yang telah dijalankan serta menganalisis masalah, kekangan serta cabaran yang telah mereka lalui sepanjang tempoh perancangan dan perlaksanaan inisiatif-inisiatif ini. Kaedah yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan kualitatif dan sejarah lisan. Pendekatan sejarah lisan digunakan bagi mengutip memori dan pengalaman peribadi mereka yang telah terlibat secara langsung dalam pertubuhan bantu mandiri ini. Dapatan kajian mendapati usaha-usaha yang dilakukan oleh MMi Care Association merupakan satu pendekatan jangka panjang ke arah memperkaya budaya dan penampilan moden wanita India abad ke-21. Pertubuhan ini menggalakkan pembangunan dari aspek keyakinan diri, penghargaan kendiri, kemampuan bersaing, sensitif terhadap budaya dan akhir sekali keinginan untuk membantu wanita muda India yang lain di negara ini.

Kata Kunci: MMi Care Association, penindasan, sejarah lisan, keprofesionalan, keperibadian

 

_____________________________________________________________________________________________

 

SEJARAH PEMBANGUNAN MUZIUM DI MALAYSIA BERDASARKAN AKTIVITI ARKEOLOGI SERTA PERANANNYA PADA MASA KINI

Norhidayahti Muztaza*, Goh Hsiao Mei, Velat Bujeng & Stephen Chia

*Corresponding author: norhidayahtimuztaza@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang pembangunan muzium yang berlangsung di Eropah bermula dengan kewujudan konsep atau amalan seperti 'The Cabinet of Curiosity' menjadi asas kepada kewujudan muzium moden. Muzium arkeologi pula mula berkembang pada abad ke-19 dan berperanan sebagai institusi untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan objek berdasarkan zaman dan budaya. Peranan ini turut dikaitkan dengan pembentukan identiti negara bangsa, di mana penemuan arkeologi digunakan untuk membuktikan kesamaan warisan dan mewujudkan naratif sejarah yang mengesahkan kewujudan negara dalam konteks geografi moden. Di Malaysia, pembangunan muzium yang dimulakan oleh pihak kolonial adalah berkesinambungan daripada pengaruh perkembangan pembangunan muzium di Eropah. Di samping itu, penelitian ke atas kebanyakan penerbitan lalu menunjukkan bahawa pembangunan dan perkembangan muzium di Malaysia berkait rapat dengan aktiviti antikuiti dan penyelidikan arkeologi. Justeru, bagi memahami hubungan antara aktiviti antikuiti awal dan penyelidikan arkeologi dengan sejarah permuziuman di Malaysia, maka penulisan makalah ini dihasilkan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini merangkumi analisis ke atas sumber sekunder melibatkan penerbitan terdahulu dan terkini, serta temu bual bersama pengamal muzium untuk mengetahui peranan muzium di Malaysia dalam konteks arkeologi, khususnya selepas penubuhan Jabatan Warisan Negara. Penulisan makalah ini diharap akan menyumbang kepada perbincangan yang lebih berfokus mengenai peranan institusi muzium dalam bidang arkeologi di Malaysia berbanding penerbitan lalu.

Kata kunci: pembangunan muzium, muzium arkeologi, identiti negara, aktiviti antikuiti penyelidikan arkeologi, Malaysia, Jabatan Warisan Negara